Minggu, 28 Mei 2017

MARKETING POLITIK DALAM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) UPNVJ

1. BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa atau yang biasa disebut dengan BEM, adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Universitas. BEM sendiri memiliki beberapa departemen dalam melaksanakan program-program kerjanya. BEM menjadi wadah atau tempat dimana mahasiswa dapat mengembangkan bakat dan minatnya dalam bidang pengetahuan, kesenian, dan sebagainya. BEM berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan apresiasi maupun aspirasi kepada pihak lembaga untuk kesejahteraan di kampus. Selain BEM, organisasi intra kampus meliputi senat mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan himpunan mahasiswa jurusan.
2. Kondisi BEM UPNVJ dari status swasta ke negeri
 Saya adalah mahasiswa aktif UPNVJ. Namun dalam membahas mengenai BEM, saya tidak terlalu paham mengenai BEM di kampus saya. Apalagi pada saat swasta atau ketika saya belum tercatat sebagai mahasiswa UPNVJ. Yang saya tahu, kondisi BEM pada saat saya masuk UPNVJ masih terlihat berjalan seperti BEM kampus-kampus lain. Bahkan, sampai pertengahan semester 3 saya kuliah di UPNVJ, BEM pun masih terlihat aktif dalam menjalankan program-programnya, karena pada pertengahan semester 3 saya mengajukan penurunan UKT melalui BEM dan akan disampaikan kepada Rektorat. Kinerja BEM pada waktu itu saya akui cukup memuaskan, karena BEM benar-benar menjadi wadah terutama untuk saya sendiri, karena BEM telah berhasil menurunkan UKT saya.
Namun, setelah saya memasuki semester 4, saya tidak pernah mendengar kabar mengenai program-program kerja BEM UPNVJ. Bahkan yang saya dengar,  BEM akan dinonaktifkan karena beberapa faktor yang salah satunya adalah kurang peminat dalam meneruskan program-program BEM tersebut. Saya tidak tahu sampai kapan BEM akan dinonaktifkan. Tapi, saya berharap semoga BEM dapat bekerja seperti semula sebagai wadah untuk para mahasiswa UPNVJ.
3.  Strategi Marketing Politik (dalam pendekatan institusi/BEM UPNVJ)
Menurut Firmanzah (2008:203), dalam proses political marketing, digunakan penerapan 4P bauran marketing, yaitu:
  1. Produk (Product), berarti Partai, kandidat dan gagasan-gagasan partai yang akan disampaikan konstituen. Produk ini berisi konsep, identitas ideologi, baik dimasa lalu maupun masa sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik.
  2. Promosi (Promotion), adalah upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk sebuah partai yang di mix sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, pemilihan media perlu dipertimbangkan. 
  3.  Harga (Price), mencakup banyak hal, mulai dari ekonomi, psikologis, sampai citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis, misalnya pemilih merasa nyaman, dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lainnya. Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra positif dan dapat menjadi kebanggaan negara.
  4. Penempatan (Place), berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat baik itu geografis maupun demografis.
4. Pemasaran BEM UPNVJ ke BEM Seluruh Indonesia
BEM merupakan perwakilan suara dari seluruh mahasiswa aktif suatu lembaga atau universitas. BEM seluruh Indonesia harus bersatu agar dapat bertukar pikiran satu sama lain dan juga saling berkontribusi dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh BEM universitas tertentu. Sejauh ini, anggota BEM UPNVJ sudah memasarkan BEM UPNVJ kepada BEM universitas terdekat atau disekitaran kota Jakarta, Depok dan Tangerang. Namun, BEM UPNVJ belum turut berkontribusi bersama BEM universitas seluruh Indonesia dalam menyuarakan suara rakyat.
5. Kontribusi FISIP UPNVJ dalam BEM
Mahasiswa FISIP dikenal sebagai mahasiswa yang kritis dan dekat dengan kejadian-kejadian sekitarnya. FISIP dapat selalu berkontribusi dengan BEM UPNVJ. Salah satu cara menjaga sinergisitas dengan BEM UPNVJ  adalah dengan berkontribusi disegala acara yang diadakan oleh BEM UPNVJ, baik itu dari BEM FISIP maupun dari mahasiswa FISIP secara individual.
Kontribusi selanjutnya yang dapat diberikan oleh FISIP adalah mengirimkan delegasi kepada BEM UPNVJ pada saat sedang mengadakan suatu acara tertentu. Selalu hadir dalam LPJ dan MUBES yang diadakan oleh BEM UPNVJ, memberikan aspirasi atau masukan bahkan juga kritik. Walaupun BEM UPNVJ sekarang sudah tidak aktif, tetapi sampai sekarang mahasiswa FISIP masih ada yang menjadi komisi khusus yang dibentuk oleh MPM sebagai bentuk bahwa FISIP masih berkontribusi untuk BEM UPNVJ. 

Minggu, 14 Mei 2017

PILPRES PERANCIS 2017

Pemilihan umum presiden Perancis diselenggarakan pada tanggal 23 April dan 7 Mei 2017. Kandidat calon presiden, Emmanuel Macron memenangkan PILPRES putaran pertama dengan suara terbanyak 24,01%. Perolehan suara Macron lebih besar 3% dari total suara yang berhasil dikantongi oleh Marine Le Pen sebanyak 21,30%. Keduanya berhasil lolos keputaran kedua PILPRES Perancis 2017.

Kedua kandidat yang akan berhadapan pada putaran kedua pada 7 Mei 2017 memiliki pandangan politik yang sangat kontras bertolak belakang. Macron berprespektif internasionalis, condong ke Uni Eropa, toleran dan terbuka untuk isu imigran. Sedangkan Le Pen berprespektif proteksionis, populis, anti-imigran dan menarik diri dari Uni-Eropa. Le Pen menyebut Macron sebagai sosok globalis yang pro terhadap perdagangan bebas dan imigrasi, sedangkan dirinya sebagai sosok nasionalis yang akan mempertahankan daerah perbatasan dan identitas nasional.

Setelah PILPRES putaran kedua dilaksanakan, hasil akhir suara terbanyak diperoleh capres Emmanuel Macron dengan jumlah suara 66% suara, sedangan Le Pen memperoleh suara sebanyak 34%. Dengan perolehan suara tersebut maka sudah dipastikan Macron terpilih sebagai presiden Perancis selama 5 tahun kedepan. Pria berusia 39 tahun itu akan resmi menjadi presiden termuda di masa modern setelah Napoleon Bonaparte.

Kemenangan Macron didukung oleh presiden sebelumnya Francois Hollande, menurutnya Macron adalah sosok yang akan membela nilai-nilai yang akan menyatukan Perancis. Kemenangan Macron juga didukung oleh warga yang menganggap Le Pen menyuarakan fasisme, anti-globalisasi, anti-Uni Eropa, anti-Muslim, anti-Yahudi dan anti-imigran, tetapi Le Pen mendukung penciptaan pekerjaan melalui proteksionisme, menerapkan pajak yang tinggi bagi pekerja asing, membatasi jam kerja 35 jam per minggu dan mempertahankan usia pensiun di bawah 60 tahun.

Mantan Presiden Hollande dan sebagian warga Perancis menilai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Le Pen akan memecahbelah dan menghancurkan Perancis, apalagi dengan menarik diri dari Uni Eropa. Jika Le Pen berkuasa akan lebih berbahaya, karena ia dapat menggunakan aparat untuk kekerasan seperti menggerakan tentara dan polisi untuk menyerang kelompok oposisi. Kebijakan-kebijakan Le Pen sangat bertolak belakang dengan kebijakan-kebijakan Macron. Maka dari itu, Macron mendapatkan dukungan dan suara lebih banyak di PILPRES Perancis 2017 dan telah resmi menjadi Presiden Perancis dalam 5 tahun kedepan.

Sabtu, 06 Mei 2017

Di Kala Senja

Senja yang memadukan warna kemerahan dan kekuningan menjadi kesatuan yang indah untuk di pandang. Senja yang hanya tiba pada waktu dimana semua orang bisa menikmatinya. Ya, mungkin semua orang bisa menikmatinya, tapi tak semua orang bisa merasakan hasrat untuk selalu ingin menikmatinya.
Sebut saja aku. Aku adalah salah satu penikmat senja yang memiliki hasrat utuk selalu menyempatkan waktu bertemu dengannya. Tak ku pungkiri lagi, segala cara telah aku lakukan hanya untuk bisa menikmati waktu senjaku.
Senjaku sangat indah untuk di pandang dari tepi danau di taman kota. Tak seperti senja yang biasanya, senjaku terlihat lebih sempurna, karena pada kala itu kau ada di sana. Tepat diseberangku, kau menyimpulkan senyum indah merekah yang kau pamerkan padaku. Aku tak mengerti apa alasanmu memamerkan senyuman seperti itu padaku, tapi itu cukup membuatku terkesima.
Laki-laki dengan tinggi kurang lebih 180cm, berkulit putih dan berambut lurus, tak ku sangka ia telah merenggut hatiku seketika.
Kau tampak menikmati waktu senjamu, bersiul dengan tangan menjadi tumpuan kepalamu dan membiarkan matamu seolah-olah tak ingin menoleh kemana pun selain melihat langit kemerahan yang membentang luas. Sesekali burung-burung menari kesana kemari hanya untuk menjadi penghias sampai senja berganti malam. Dan kau, masih terfokus dengan senjamu yang kau lihat begitu sempurna.
Aku hanya memperhatikan apa yang kau lakukan, sampai-sampai aku lupa bahwa tujuanku kemari untuk menikmati senjaku menutup hari. Aku tak ingin senjaku marah padaku hanya karena aku melupakannya demi menuruti hatiku untuk selalu mengintaimu. Aku bingung ketika aku rasakan getaran demi getaran yang tak pernah ku alami sebelumnya. Getatran didadaku tiap kali ku alihkan padanganku ke arah bibirmu yang tipis. Bisa kah kau jelaskan padaku getaran ini, wahai pelengkap senjaku?

Fenomena Karangan Bunga di Jakarta Setelah PILKADA 2017

Fenomena karangan bunga baru-baru ini terjadi di Jakarta setelah PILKADA 2017 dilaksanakan. Fenomena ini baru pertama kali terjadi dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Karangan yang dikirimkan lebih dari 2000 karangan bunga di halaman Balai Kota DKI Jakarta tertuju untuk pasangan Gubernur Ahok-Djarot yang lengser pada PILKADA 2017 karena kalah suara dari pasangan Anies-Sandi. Pesan-pesan yang ditulis pada karangan bunga tersebut antara lain berisi apresiasi, rasa terima kasih, rasa sedih dan juga dukungan untuk Ahok-Djarot yang selama ini telah memimpin kota Jakarta.

Setelah itu, karangan bunga juga sampai ke Istana Presiden dan Mabes Polri. Karangan bunga yang sampai ke Istana Presiden dan Mabes Polri tidak terlepas dari adanya pembacaan vonis atas kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Namun menurut Pakar Komunikasi Politik dari Polcomm Institute, pengirim karangan bunga ini sebagai penguatan politik dan dukungan moral kepada Ahok.


Fenomena karangan bunga ini baru pertama kali terjadi dan merupakan fenomena komunikasi politik model baru. Karangan bunga yang biasanya dikirim pada acara-acara tertentu seperti, acara pernikahan, ulang tahun, ucapan duka cita dan lainnya. Tapi kali ini karangan bunga dikirimkan dalam peristiwa yang berbeda. Selain bunganya yang berwarna-warni yang menunjukan keindahan serta makna tertentu, tulisan yang berada pada rangkaian bunga pun menjadi penjelas pesan yang disampaikan pada rangkaian bunga tersebut.

Menurut saya, komunikasi politik versi terbaru ini memiliki dampak positif tertentu, namun bila dikirimkan secara berlebihan akan menimbulkan opini publik yang negatif yaitu pencitraan dengan melakukan hal semacam itu. Fenomena komunikasi politik karangan bunga ini juga menunjukan bahwa sebagian masyarakat yang telihat diam ternyata juga mampu untuk menyalurkan pendapatnya melalui karangan bunga yang dikirimkan, dengan menggunakan bahasa serta simbol yang sederhana dan juga komunikatif.

Bila dikaitkan dengan teori Lasswell:
  • Who, disini tertuju oleh sumber atau komunikator yang tidak lain adalah warga Jakarta yang tidak disebutkan namanya, atau tidak tertera karangan bunga tersebut berasal dari mana.
  • Says What, yaitu pesan yang disampaikan oleh sumber atau komunikator. Pesan tersebut dikirimkan melalui karangan bunga yang dikirimkan, pesan yang disampaikan pada fenomena komunikasi politik terbaru ini adalah ucapan terima kasih, rasa sedih, apresiasi, bahkan juga dukungan.
  • In Which Channel, sudah jelas sekali, melalui saluran ini maka terciptalah komunikasi politik jenis baru, yaitu penyampaian pesan melalui media karangan bunga.
  • To Whom, pesan yang disampaikan melalu karangan bunga tertuju untuk pasangan gubernur Ahok-Djarot yang akan lengser dari jabatannya setelah kalah suara dalam PILKADA 2017, Presiden RI dan juga Mabes Polri.
  • With What Effect, dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini tidak selamanya positif, ada juga dampak negatifnya. Dampak positifnya diantaranya, penyampaian pesan secara terbuka, para pedagang dan pengrajin karangan bunga memperoleh rezeki yang tak terduga. Dampak negatifnya antara lain, sampah karangan bunga, menimbulkan opini publik seperti pencitraan politik apa lagi kalau media sudah meliputnya ke televisi ataupun surat kabar dan lainnya.