Kamis, 08 Februari 2018

Bumi dan isinya

"Jangan di paksa kalau kamu gak mau sedih"
Mungkin itu yg sedang ku alami. Aku bingung, kenapa hidup cukup sulit untuk mengerti apa yang orang lain mau? Perlu kamu tau, aku bukan tipe orang yang suka memikirkan kemungkinan-kemungkinan yg belum terjadi dalam hidupku. Aku lebih suka memikirkan apa yang telah terjadi dalam hidupku dan memikirkan teman-temanku yang suka menggosip (termasuk aku). Lalu untuk apa aku menulis ini?
Aku disini bukan untuk ngeluh, hanya mengeluarkan argumenku betapa fanatiknya orang-orang pada dunia. Mungkin sebagian orang berpikir kalau hidup gak bisa dirasakan 2 kali, lalu ia berpikir juga untuk melakukan apapun agar hidupnya yang sekali gak terasa sia-sia. Kalau benar seperti itu, aku setuju, tapi gak untuk merusak bumi.
Hidupku adalah hidupku, namun bumiku adalah bumi kalian juga. Maka dari itu aku mohon jangan merusak bumi kita agar hidupku juga gak rusak oleh ulah kalian.
Jangan paksa aku untuk ikut satu pikiran dengan kalian, aku beda. Aku gak mikirin dunia, aku mikirinnya dia, terus orang tuaku, dan surgaku.
Aku gak menyalahkan kalian sepenuhnya, karena bumi juga butuh di bangun, dan juga butuh di rawat. Aku senang dunia sudah semakin maju, dari teknologi bahkan pembangunan di kota-kota. Tapi aku ingin kalian lihat dari 2 sisi, agar kalian tau sebab akibat dari apa yang akan/telah kalian perbuat oleh bumi.
Jangan egois, aku tau kalian juga gak suka orang egois, kan? Kalau kalian mikirnya ini untuk kepentingan bersama, apa kalian sudah punya bukti? Atau paling tidak kalian melakukan riset agar kalian dapat melakukan yang terbaik untuk bumi kita.
Jangan di paksa kalau bumi gak mau di ganggu, nanti kamu nyesel, terus kamu sedih soalnya kamu sudah bikin hidup kamu hancur.